Sebuah catatan perjalanan hidup tentang keadilan, kecerobohan, diskriminasi dan semua curahan hati
Sabtu, 09 Oktober 2010
Diabetes serta anjuran pemeriksaannya
Diabetes sendiri meningkat di kawasan Asia karena pola makan yang berubah sangat drastis. Siapapun akan merasa khawatir dengan keadaan ini, jika terlambat terdiagnosa sedangkan kadar gula dalam darah sudah tidak mampu terkontrol oleh insulin maka keadaannya yang akan lain.
Misalkan jika kadar gula dalam darah meningkat dan terjadi sudah beberapa tahun tanpa pengobatan dan kontrol secara teratur, berhati - hatilah dengan luka sekecil apapun. Luka tersebut akan sulit sembuh karena kadar gula darah mempengaruhi proses penyembuhannya. Dalam keadaan lanjut, gula dapat memicu stroke.
jadi sebelum terlambat periksakan diri Anda kepada dokter, namun untuk sekedar pengetahuan silahkan baca artikel yang saya buat, apa itu Kadar Gula darah?, pemeriksaannya Meliputi apa saja? dan sekarang sudah ada alat bantu untuk penderita Diabetes agar mudah mengontrolnya setiap saat.
Download artikelnya disini
Senin, 28 Juni 2010
Respect terhadap Kesehatan kita
Nah, pada tulisan saya kali ini mari kita buka wawasan kita semua tentang bagaimana pentingnya ”sehat” itu. Ada beberapa hal yang perlu di cermati bagi kita agar kita tetap sehat. Namun pada tulisan ini saya akan menekankan bagaimana kita terhindar dari penyakit menular.
Betul, tidak hanya HIV yang mematikan dapat menular pada siapa saja dengan berbagai media, seperti sex, jarum suntik yang tidak steril, transfusi, dll. Namun yang paling berbahaya ialah Hepatitis, atau yang sudah biasa kita sebut dengan hepatitis B. Penyebarannya sangat cepat, dibandingkan HIV, hepatitis sangat cepat penyebarannya. Kurang higienis merupakan pemicu utama kontak kita terhadap virus ini. Saya jadi ingat apa kata seorang Einstein, dia bilang "Dunia ini adalah sebuah tempat yang berbahaya untuk didiami, bukan karena orang-orangnya jahat, tapi karena orang-orangnya tak perduli."
Hepatitis juga dengan mudah berpindah melalui air liur, keringat dan cairan tubuh manusia lainnya. Maka dari pada itu, kita harus peduli dengan keadaan disekitar kita. Kita awasi, jaga dan motivasi yang sudah terkena Hepatitis. Karena hepatitis ini sudah ada obatnya, jadi pastikan sipenderita meminum obat dan mengontrol pengobatannya sampai sembuh.
Tidak ada hal yang sulit, yang sulit adalah merubah kebiasaan karena kita tidak peduli dengan apa yang ada disekitar kita.
Curiga itu perlu menurut saya. Zaman sekarang itu sudah seperti zaman jahilliyah, lihat saja kasus yang sekarang lagi trend, contoh figur yang tidak baik dari seorang entertainment sehingga sex itu adalah sesuatu yang sudah tidak tabu.
Kenapa sedemikian parahnya, karena berbagai penyakit datang karena perilaku kita yang buruk dan tidak mengindahkan aturan.
Jika kita merasa benar dan tidak pernah berbuat negatif pastikan kepada pasangan Anda siapa yang positif mengidap suatu penyakit. Jujurlah pada diri Anda dan kasihanilah pasangan Anda yang tidak tahu apa – apa.
Periksakan ke laboratorium untuk memastikan Anda apakah mengidap suatu penyakit yang merugikan Anda dan orang lain. Ingat, sehat itu mahal dan lebih baik mencegah dari pada mengobati. Deteksi lebih dini merupakah langkah terbaik. Segeralah periksakan Anda pada dokter dan mintalah pemeriksaan laboratorium untuk memastikannya. Salam sehat dari sahabat – sahabat sehat.
Jumat, 25 Juni 2010
Jagalah Ginjal Kita
Perhatikanlah Ginjal kita, jangan sampai kerja Ginjal kita terlalu berat. Perbaiki pola hidup kita dengan minum air 2 liter/hari. Dengan begitu Anda telah memanjakan ginjal Anda.
Ginjal sendiri merupakan satu – satunya organ dalam tubuh kita yang berfungsi menyaring. Bentuknya seperti biji kacang, terdapat dua buah ginjal sebelah kanan dan kiri dengan letak di bawah usus.
Berperilaku buruk atau pola hidup kita buruk dengan mengabaikan minum air mineral setiap harinya akan memperberat kerja ginjal kita. Lihatlah air seni kita setiap buang air kecil, apa warna kencing Anda? Urine yang bagus jika warnanya kuning muda dan jernih artinya tidak ada kekeruhan di air seni.
Langkah yang tepat adalah perbaiki pola hidup Anda agar ginjal Anda berfungsi dengan selayaknya, dan menemani Anda hingga tutup usia.
Pahami kinerja Ginjal Anda, dan kenali segala resiko dan pencegahannya disini. Dwownload Artikel
Selasa, 11 Mei 2010
Demam Tifoid dan Pemeriksaannya
Penyakit tifus atau demam tifoid merupakan infeksi berat pada usus yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Seseorang dapat terinfeksi jika kontak dengan manusia atau jika makanan dan minuman yang dikonsumsi terkontaminasi dikarenakan penanganannya yang tidak bersih.
Gejala tifus dapat timbul tergantung dari banyaknya bakteri yang masuk ke dalam tubuh. Proses kerja bakteri ini lumayan cepat yaitu 24 – 72 jam setelah masuk kedalam tubuh. Pada mulanya belum menimbulkan gejala, namun bakteri telah mencapai organ – organ hati, kandung empedu, limpa, sumsum tulang dan ginjal. Rentang waktu antara masuknya kuman sampai dengan timbulnya gejala penyakit, sekitar 7 hari. Gejalanya akan timbul setelah 3 sampai 60 hari. Pada masa – masa itulah kuman akan menyebar dan berkembang biak. Organ tubuh lalu merangsang sel darah putih mengeluarkan zat interleukin. Zat inilah yang akan merangsang terjadinya gejala demam. Kuman yang masuk ke hati akan masuk kembali dalam peredaran darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya. Namun tidak seluruh bakteri Salmonella typhi dapat menyebabkan demam tifoid. Saat kuman masuk, tubuh berupaya memberantas kuman dengan berbagai cara. Misalnya, asam lambung berupaya menghancurkan bakteri, sementara gerakan lambung berupaya mengeluarkan bakteri. Jika berhasil, orang tersebut akan terhindar dari demam tifoid.
Download artikelnya disini
jika ada saran silahkan kirim lewat e mail saya : imadanalis@gmail.com
Senin, 19 April 2010
Booklet Gratis Disini
Booklet tersebut nantinya berupa paparan tentang penyakit, jika di mudahkan jalannya mungkin akan disertakan penjelasan dari dokternya. Jika ada temen - temen yang mau ikut membuat Booklet semacam ini, bisa kita bareng - bareng nyusunnya.
Kita tunggu aja, gimana sih Bookletnya..
Support selalu... salam Analis..
Minggu, 18 April 2010
DARAH TERINFEKSI BISA DIBERSIHKAN
Jim joyce, ketua dan CEO Kedokteran Aethlon San Diego "ini dirancang untuk meniru respn imun alami kliring virus dan racun sebelum sel - sel dan organ dapat terinfeksi". Prosesnya dapat memerlukan waktu beberapa jam, cara ini dikatakan juga dapat membantu pasien HIV, hepatitis C, serta orang - orang yang terkena campak, gondok, flu dll karena Catridge tersebut dapat menangkap virus dengan selektif.
info dari Sciency daily
Kamis, 01 April 2010
Endocrine Society: No change in blood sugar control goals Endokrin Masyarakat: Tidak ada perubahan dalam tujuan pengendalian gula darah
Pengukuran A1C menunjukkan persentase hemoglobin (komponen utama sel darah merah) dalam darah yang glycated, yaitu, telah glukosa melekat padanya. The A1C blood test is currently one of the mainstays of diabetes management because it reflects the average blood sugar levels for the previous two to three months. Tes darah A1C saat ini salah satu andalan manajemen diabetes karena mencerminkan kadar gula darah rata-rata dua sampai tiga bulan sebelumnya.
Penelitian oleh Currie et al. dipublikasikan secara online dalam 27 Januari 2010 masalah Lancet adalah analisis database retrospektif dengan menggunakan informasi di hampir 50.000 pasien yang terkandung di Britania Raya Database Penelitian Praktik Umum. Para peneliti menemukan bahwa pasien dengan A1C baik di tingkat terendah (rata-rata 6,4 persen) dan tingkat tertinggi A1C (rata-rata 10,5 persen) berada di risiko jauh lebih tinggi dari kematian atau kejadian kardiovaskular bila dibandingkan dengan pasien pada risiko terendah (A1C rata-rata tingkat 7,5 persen) . Meskipun temuan ini, Masyarakat Endokrin tidak merekomendasikan perubahan tujuan kontrol glisemik dilaksanakan saat ini.
Sementara hasil penelitian ini adalah provokatif, mereka tidak definitif menunjukkan sebab dan akibat hubungan antara tingkat A1C rendah dan kematian," kata Robert A. Vigersky, MD, presiden Masyarakat Endokrin. "Ada terlalu banyak faktor yang tidak diketahui yang mungkin telah memberikan kontribusi terhadap hasil ini mengatakan dengan pasti bahwa kontrol glikemik agresif meningkatkan risiko kardiovaskular dan kematian tidak diketahui faktor termasuk metode seleksi pasien, persyaratan pelaporan, dan dampak potensial dari kondisi yang telah ada untuk pasien. termasuk dalam database. Sebagai contoh, 63 persen pasien dievaluasi dalam penelitian ini adalah perokok dan yang lainnya sudah memiliki bukti baik penyakit macrovascular atau mikrovaskuler. "
Currie et al. 'S mortalitas hasil konsisten dengan studi Accord - sebuah studi klinis besar orang dewasa dengan diabetes yang telah dihentikan awal karena angka kematian meningkat pada mereka yang intensif dikontrol - perawatan diabetes, Serikat menunjukkan bahwa penyedia mungkin ingin untuk menilai kembali tujuan glisemik bagi pasien mereka secara individual menggunakan diketahui faktor risiko. itu mengingatkan bahwa hampir semua penyedia studi telah menunjukkan bahwa kontrol glikemik intensif mengurangi komplikasi mikrovaskuler, yaitu, kerusakan pada mata, ginjal, dan saraf.
sumber : European Hospital
Belajar Virologi disini aja.....
Bagi temen - temen analis kesehatan khususnya dan temen kesehatan umumnya, jika ingin mendapatkan ilmu tambahan selain di bangku kuliahan dapat diakses di situs berikut. Situs ini khusus untuk mempelajarai Mata Kuliah Virologi.
Mudah - mudahan informasi ini bermanfaat.
Untuk kedepannya saya berencana menyajikan sesuatu yang beda di link artikel kesehatan ini.
Selamat mencoba.
Salam se Profesi Analis.
Selasa, 16 Maret 2010
Tes darah untuk memprediksi radang sendi
Rheumatoid arthritis adalah penyakit otoimun kronis yang ditandai dengan peradangan sendi melibatkan sinovial (cairan pelumas persendian) jaringan dan akhirnya menimbulkan kerusakan tulang rawan dan tulang. penyakit mengarah pada pembangunan dan perkembangan tidak sepenuhnya dipahami, meskipun berbagai sel dari sistem kekebalan tubuh dan asal sinovial diimbau untuk terlibat. Sejumlah sitokin diungkapkan dan secara fungsional aktif dalam jaringan sinovial setelah penyakit telah berkembang. Sekarang tim riset yang dipimpin oleh Solbritt Rantapää-Dahlqvist, MD telah menemukan bahwa beberapa tingkat sitokin ini spike sebanyak beberapa tahun sebelum perkembangan gejala rematik.
Menurut American College of Rheumatology, RA bisa sulit untuk mendiagnosis karena hanya boleh diawali dengan gejala halus, seperti sakit sendi atau kaku pagi. penyakit termasuk lupus, osteoarthritis dan fibromyalgia, terutama sejak awal, meniru gejala RA membuat diagnosis lebih sulit. Penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menerima perawatan dini untuk RA merasa lebih baik lebih cepat dan lebih sering, lebih cenderung mengarah kehidupan yang aktif, dan kecil kemungkinannya untuk mengalami jenis kerusakan sendi yang mengarah pada penggantian sendi.
Penlitian menentukan apakah sitokin, cytokine-faktor yang terkait, dan kemokin yang up-diatur sebelum perkembangan RA, dan mana yang terlibat, tim bersarang melakukan penelitian kasus kontrol dalam Biobank Kedokteran Utara Swedia. Sampel darah dianalisis dari 86 individu sebelum munculnya gejala RA (pra-pasien), dari 69 pra-pasien setelah onset RA, dan dari 256 sesuai dengan subyek kontrol (1:3 ratio). Sebuah waktu berturut-turut tergantung keterlibatan sistem kekebalan tubuh dalam pembangunan dan perkembangan penyakit itu dievaluasi. Tingkat plasma dari 30 sitokin, faktor-faktor yang terkait, dan kemokin diukur dengan menggunakan sistem multipleks. Individu dalam RA yang kemudian dikembangkan adalah diskriminasi dari subyek kontrol terutama oleh kehadiran sel TH1, TH2 sel, dan sel-Treg sitokin terkait, sementara kemokin, yang diturunkan dari sel stroma sitokin, dan yang berhubungan dengan spidol angiogenic dipisahkan pasien setelah pembangunan RA dari individu sebelum onset RA.
"Kami mengamati hubungan yang jelas antara sitokin tidak berhubungan hanya untuk TH1, TH2, dan sel-sel Treg tetapi juga untuk Th17 dan adanya antibodi anti-PKC, sehingga mendukung konsep bahwa sistem kekebalan tubuh sudah dirangsang dan penyakit itu berkembang menuju RA, "jelas Dr Rantapää-Dahlqvist. Peneliti menemukan bahwa contoh darah yang diperoleh dari individu-individu memiliki properadangan peningkatan konsentrasi sitokin, cytokine-faktor yang terkait, dan kemokin, menunjukkan sistem kekebalan aktivasi sebelum gejala keterlibatan bersama. "Temuan kami memberikan kesempatan untuk lebih baik memprediksi risiko pengembangan RA dan mungkin mencegah penyakit," simpul Dr Rantapää-Dahlqvist.
"Up-Peraturan sitokin dan kemokin mendahului Onset of Rheumatoid Arthritis." Heidi Kokkonen, Ingegerd Söderström, Joacim Rocklöv, Göran Hallmans, Kristina Lejon, and Solbritt Rantapää-Dahlqvist. Heidi Kokkonen, Ingegerd Söderström, Joacim Rocklöv, Göran Hallmans, Kristina Lejon, dan Solbritt Rantapää-Dahlqvist. Arthritis & Rheumatism; Published Online: January 28, 2010 (DOI: 10.1002/art.27186); Print Issue Date: February 2010. Radang Sendi & Rematik; Ditampilkan Pengunjung: 28 Januari 2010 (doi: 10.1002/art.27186); Print Issue Tanggal: Februari 2010.
Sabtu, 09 Januari 2010
10 Jurus Mencegah Flu
Jangan anggap enteng flu. Khusus bagi yang sudah berusia lanjut, serangan flu umumnya lebih berat dibanding bila menimpa mereka yang lebih muda. Selain karena sistem kekebalan tubuh mereka yang memasuki usia uzur sudah kian menurun, tipe virus flu yang masuk ke dalam tubuh juga belum tentu sama.
Kita mengenal tiga keluarga besar tipe virus flu (tipe A, B, dan C). Masing-masing tipe punya sekian banyak anggota keluarganya sendiri. Virus flu burung H5N1, misalnya, tergolong dalam keluarga besar virus flu tipe A. Sekerabat dengan itu kita mengenal juga strain virus H3N2 (Shangdong dan Beijing), H1N1 (Texas dan Singapura), dan banyak lagi lainnya, selain tipe B Panama dan Yamagata.
Perangai anggota keluarga masing-masing tipe virus flu juga tidak sama derajat keganasannya. Ada yang jinak, ada pula yang ganas luar biasa. Flu yang lazim menyerang penduduk Eropa, misalnya, tidak seperti di Indonesia, umumnya tergolong jenis virus flu yang ganas, dan sering amat mematikan. Wabah flu awal abad XX di Spanyol, menelan ratusan ribu korban tewas.
Oleh karena tidak semua virus, termasuk virus flu, ada obat antinya, kunci pamungkas mencegah virus flu masih tetap hanya ada dua cara, yakni dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi kemungkinan tubuh dimasuki oleh virus.
Di bawah ini beberapa tip bagaimana agar flu yang mengancam di musim penghujan ini tidak sampai menimpa kita. Apa sajakah yang perlu dikerjakan?
1. Minta vaksin flu. Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu.
Dari waktu ke waktu vaksin flu disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe virus flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe virusnya, bukan kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari upaya penangkalan, saking beragamnya jenis dan strain virus flu yang ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat (mutasi), sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya.
2. Jauhi diri dari paparan dingin. Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang, semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan berpendingin, minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang terserang virus (apa saja).
Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu.
Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping antibiotikanya.
Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di Indonesia, flu umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya.
Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh virus saja, akibat tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit penyakit lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu muncul penyakit baru. Dengan cara itu, penyakit flu di Indonesia umumnya sering berkepanjangan, dan malah bisa berkomplikasi.
Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain (infeksi tenggorok, kerongkongan, hidung, atau congekan), selain kemungkinan terinfeksi oleh kuman pendompleng yang memasuki paru-paru juga (bronchopneumonia, pneumonia).
Itu pula alasan kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya tinggal di rumah. Selain berpotensi merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu berada di luar rumah akan menyebarkan virusnya ke udara di sekitar pasien, terlebih bila berada di ruangan (yang dirancang tertutup tak berventilasi) berpendingin.
3. Perkuat tubuh. Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu, daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).
Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh terpapar di udara dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin, berada di udara terbuka. Buat kita dapat memilih minuman penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng), khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai.
4. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian. Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup udaranya.
5. Kurangi rokok dan alkohol. Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ”melukai” selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus. Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang menghirupnya juga (passive smoker).
6. Rajin basuh tangan dengan sabun. Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu.
Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol lift, gagang telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala yang disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita.
Pengidap flu perlu tahu diri untuk tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang banyak orangnya, selain sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang bervirus).
Orang lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan terancam cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak sembarang memegang hidung (mengupil, membersihkan liang hidung), atau mulut. Biasakan menggunakan saputangan, atau tisu, untuk membersihkan liang hidung atau mulut. Lewat kedua liang itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk virus flu burung (avian influenzae).
7. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian. Ya, selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada yang sedang sakit flu.
Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian sekurang-kurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan terpelanting keluar dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak.
8. Berkumur-kumur, dan tidak kurang tidur. Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering berkumur.
Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya), dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara demikian kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin sudah mulai mengendap di rongga mulut, termasuk bila yang masuk virus flu.
Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel (kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.
9. Lakukan olah napas. Ya, daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit.
Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula dengan gerak badan yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik, selain stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu. Keletihan yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak dianjurkan selama musim flu.
10. Cukup tidur dan tidak begadang. Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak iming-iming tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar rumah di waktu jeda.
Salah satu ancaman penyakit yang banyak menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda. Sudah letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur. Alih-alih sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga sering tak memadai.
Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang menambah rentan tubuh diserang virus umumnya, virus flu khususnya.
Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara itu flu batal muncul.
Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju perjalanan penyakit flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus mengonsumsi obat flu saja bila flu sudah lebih dari seminggu, dan gejalanya bertambah berat. Lendir yang semula bening encer sudah berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah ditunggangi oleh bibit penyakit lain. Inilah saatnya obat flu perlu didampingi oleh antibiotika.
Di zaman semakin banyak hiburan tengah malam, coba untuk tidak selalu mengikuti kata hati, kendatipun demi si jantung hati. Mereka yang tengah mengidap penyakit menahun (kencing manis, gagal ginjal, penyakit jantung, kanker) tentu lebih ”lemah” dibanding orang normal. (Dr. Handrawan Nadesul)
Sumber : Kompas.com