s

Selamat datang di WeBLOG IMADUDDIN.B, Amd.AK

Rabu, 30 September 2009

Peneliti Temukan Antibodi HIV

Jakarta: Beberapa peneliti di Amerika Serikat telah menemukan antibodi yang dapat mencegah Human Immunodeficiency Virus (HIV) menggandakan diri di dalam tubuh manusia dan mengakibatkan penyakit parah. Antibodi yang sangat menetralkan itu dapat menghalangi tindakan rangkaian HIV, virus yang bertanggung jawab atas penyakit Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS). Demikian hasil studi yang dilakukan oleh satu tim peneliti yang berpusat di Scripps Research Institute di La Jolla, Los Angeles, AS.

Seperti dilansir ANTARA, temuan tersebut dapat menjadi kunci bagi pengembangan satu vaksin HIV. Dalam jurnal Science, belum lama ini, disebutkan antibodi tersebut berpotensi untuk digunakan sebagai perawatan bagi pasien yang terinfeksi HIV dan berisiko terkena penyakit parah.

Antibodi itu mengincar satu bagian HIV yang selama ini tidak dipertimbangkan oleh para peneliti yang berusaha menemukan vaksin HIV. Sasaran antibodi itu adalah bagian virus yang relatif stabil yang tidak terlibat dalam mutasi luas. Perbedaan sasaran inilah yang membuat HIV mampu meloloskan diri dari obat antivirus serta vaksin percobaan sebelumnya.

"Ini mengungkap wilayah baru ilmu pengetahuan," kata Dr. Seth F. Barkley, Presiden dan Kepala Pelaksana International AIDS Vaccine Iniative, yang mendanai dan mengkoordinasikan penelitian itu.

Untuk menemukan antibodi tersebut, para peneliti mengumpulkan contoh darah dari lebih 1.800 orang di Thailand, Australia dan Afrika yang telah terinfeksi HIV selama sedikitnya tiga tahun tanpa berlanjut menjadi sakit parah. Orang-orang itu diduga sangat mungkin menghasilkan antibodi yang ikut campur dalam perkembangbiakan virus tersebut.

Para peneliti akhirnya memisahkan dua antibodi, yang disebut PG9 dan PG16, dari seorang pasien berkebangsaan Afrika. Kedua antibodi tersebut mampu menghalangi 3/4 kegiatan dari 162 rangkaian terpisah HIV yang mereka uji coba lagi.

Para peneliti itu masih harus melewati jalan panjang untuk menghasilkan vaksin, tapi mereka telah membuka jalan untuk dihasilkannya vaksin HIV.

Harapan Baru dalam Vaksin Anti-HIV

Bangkok: Departemen Kesehatan Thailand mengklaim telah berhasil mengembangkan vaksin anti-HIV (human immunodeficiency virus). Uji coba pada ribuan warganya menunjukkan, vaksin ini mampu mengurangi risiko terkena HIV hingga 30 persen.

Vaksin ini diberikan kepada ribuan relawan pria dan wanita yang berisiko terinfeksi HIV dan berusia antara 18 hingga 30 tahun. Separuh dari mereka diberikan injeksi "dummy".

Setelah kurang lebih tiga tahun, hasil yang didapat cukup membanggakan. Dilaporkan dari 8.197 orang yang menerima vaksin ini, hanya 51 orang terinfeksi HIV. Sedangkan dari 8.198 orang yang mendapat injeksi dummy, hanya 74 yang terinfeksi. Ini berarti risiko penularan HIV lebih rendah 31 persen pada orang yang menerima vaksin.

Penelitian ini dilakukan mengingat tingginya penderita sindroma penurunan kekebalan tubuh itu. Hasil ini sangat menggembirakan karena untuk pertama kalinya berhasil sejak 1983 lampau. Riset ini menguji kombinasi dua vaksin yaitu Alvac dan Aidsvac. Alvac dari Sanofi Pasteur, sebuah divisi vaksin dari industri farmasi Sanofi-Aventis, berguna memperkuatkan sistem imunitas. Sementara vaksin Aidsvax penting untuk memperkuat respons tubuh.

Meski hasil ini relatif kecil, Supachai Reks-Ngarm, pemimpin uji coba vaksin ini berpendapat bukti itu sudah cukup memberi harapan. Namun belum diketahui ada tidaknya efek samping vaksin tersebut. Selain itu studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui lama waktu vaksin bekerja dalam tubuh manusia. Untuk itu sudah disiapkan dana US$ 105 juta bagi para ilmuwan guna melanjutkan penelitiannya.

Sumber : Liputan6.com

Senin, 28 September 2009

HIV - Tinjaun Pemeriksaan HIV (Virologi)

HIV (Human Immunodeciency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh (sel darah putih), dimana untuk masuk ke dalam tubuh virus akan merusak dinding sel darah putih sehingga sel darah putih menjadi lemah dan tidak mampu lagi melawan kuman–kuman penyakit.

Orang yang telah terinfeksi HIV (disebut HIV T / ODHA = Orang dengan HIV AIDS), dalam beberapa tahun pertama orang yang terinfeksi HIV tidak menunjukkan gejala apapun, secara fisik ia tidak berbeda dengan orang lain yang sehat, namun orang tersebut memiliki potensi sebagai sumber penularan.
Selanjutnya jika kekebalan tubuhnya sudah sangat melemah karena infeksi lain maka orang yang mengidap HIV mulai menunjukan gejala – gejala dan tanda bermacam–nacam penyakit yang muncul dimana kondisi ini disebut fase AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrom), yaitu kumpulan berbagai gejala menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan HIV.
AIDS merupakan penyakit yang fatal. Kematian biasanya disebabkan pneumonia, dan 30% disebabkan oleh gangguan sistem syaraf. Tahun 1981 di Amerika Serikat pertama kalinya ditemukan kasus AIDS sebagai penyakit yang sangat fatal yang ditandai oleh suatu infeksi oportunistik yang tidak dapat diterangkan sebabnya disertai Sarcoma Kaposi yang agresif.
Penularan HIV dapat terjadi antar pecandu obat bius intrafena dan dari Ibu HIV (+) kepada janin melalui transmisi petomaterial. Di Indonesia kasus anak yang terinfeksi HIV akan terus meningkat melalui penularan dari Ibu ke anak pada waktu dalam kandungan, setelah persalinan, melalui cairan tubuh Ibu dibawah perjalanan serta melalui susu Ibu. Selain itu, infeksi dapat pula terjadi melalui transfusi darah serta produk darah/penggunaan alat kesehatan yang tercemar HIV dan pelecehan seksual terhadap anak/pelacuran anak. Sedangkan para remaja tertular melalui hubungan seksual, melalui suntikan narkoba.


Download Makalah HIV disini hasil kerjasama dengan Neogenesis AAK Bakti Asih.

Keterangan gambar, diambil dari wikipedia ensklopedi bebas

Sabtu, 19 September 2009

Hepatitis : take from Makalah

Hati adalah salah satu organ yang paling penting. Organ ini berperan sebagai gudang untuk menimbun gula, lemak, vitamin dan gizi. Memerangi racun dalam tubuh seperti alkohol, menyaring produk-produk yang tidak berguna lagi dari darah dan bertindak sebagai semacam pengaruh bagian tubuh yang menjamin terjadinya keseimbangan zat-zat kimia dalam sistem itu.
Salah satu penyakit yang menyerang hati adalah penyakit hapatitis. Istilah ” Hepatitis ” dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver) disebabkan mulai dari virus atau obat-obatan. Virus yang menyebabkan penyakit ini berada dalam cairan tubuh manusia yang sewaktu-waktu bisa ditularkan keorang lain. Beberapa jenis virus hepatitis yang diketahui diantaranya adalah : Hepatitis A, Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis D, Hepatitis F, dan Hepatitis G. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (Hepatitis A), bisa kronik (Hepatitis B & Hepatitis C) dan bisa juga kemungkinan menjadi kanker hati (Hepatitis B).
Perbedaan antara virus hepatitis ini terlatak pada kronisitas infeksi dan kerusakan jangka panjang yang ditimbulkan.
Untuk mendeteksi adanya penyakit hepatitis perlu dilakukan serangkaian tes fungsi hati dan sifatnya enzimatik (menguji kadar enzim), yaitu :
1. Enzim yang berkaitan dengan kerusakan hati antara lain SGOT, SGPT, GLDH, LDH.
2. Enzim yang berhubungan dengan adanya penanda adanya sumbatan pada kantung empedu, yaitu gamma GT dan alkali phosfatase.
3. Enzim yang berhubungan dengan kapasitas sintesis hati, yaitu kolinesterase.
Pemeriksaan dapat dilanjutkan dengan pemeriksaan serologi (sel), yaitu : HbsAg, HbeAg, anti Hbe dan anti HBv DNA.
Jika serangkaian tes menandakan adanya gangguan hati dan diagnosa menunjukan adanya hepatitis.


download This File : Hepatitis

Jumat, 11 September 2009

Malaria Jenis Baru Ancam Manusia

KUALA LUMPUR- Sebuah penelitian menemukan bahwa satu jenis baru penyakit malaria berpotensi mengancam manusia. Sebelumnya parasit jenis baru itu, Plasmodium Knowlesi, diperkirakan hanya menjangkiti kera. Namun ternyata parasit itu menyebar secara luas pada manusia di Malaysia.

Penyelidikan terbaru membenarkan bahwa parasit itu bisa menyebabkan kematian jika tidak diobati dengan cepat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim internasional ini diterbitkan dalam jurnal Penyakit Klinis Menular dan dilansir BBC, Kamis (10/9).

Meski jenis baru penyakit ini hanya menyebar di Asia Tenggara, para peneliti memperingatkan bahwa akibat lalu lintas manusia ke wilayah ini, kasus di negara Barat sangat mungkin segera muncul. Setiap tahun penyakit malaria menewaskan lebih sejuta orang.

Penyakit ini disebabkan oleh parasit malaria yang masuk ke dalam aliran darah manusia oleh nyamuk yang terjangkit parasit itu.

Dari parasit-parasit malaria yang sering menyebabkan penyakit pada manusia, Plasmodium Falciparum yang lebih umum ditemukan di Afrika adalah yang paling ganas. Parasit lain, Plasmodium Malariae yang berkembang di wilayah sub tropis dunia, memiliki gejala yang biasanya tidak begitu membahayakan.

Sedangkan Plasmodium Knowlesi sebelumnya diduga hanya menjangkiti kera, khususnya makaka berekor panjang dan pendek yang ditemukan di hutan Asia Tenggara. Akan tetapi penelitian yang dilakukan oleh Univeritas Sarawak Malaysia menunjukkan bahwa terdapat sejumlah besar kasus penyakit akibat parasit jenis itu pada manusia.

Penelitian itu menemukan bahwa di bawah mikroskop Plasmodium Knowlesi mirip Plasmodium Malariae. Akan tetapi tidak seperti parasit itu, Plasmodium knowlesi memiliki kemampuan berkembang biak di dalam darah setiap 24 jam - artinya berpotensi membahayakan.

Salah satu peneliti tim itu, Profesor Balbir Singh, mengatakan dengan kemampuan berkembang biak seperti itu, diagnosa dan pengobatan cepat sangat penting.

Para peneliti memeriksa 150 pasien malaria yang masuk rumah sakit di Sarawak, Malaysia, antara bulan Juli 2006 dan Januari 2008.

Mereka menemukan bahwa Plasmodium Knowlesi menjadi penyebab dari dua pertiga kasus, dan menyebabkan spektrum penyakit yang luas.

Sebagian besar penyakit itu tidak menyebabkan komplikasi dan dengan mudah diatasi dengan obat seperti clhoroquine dan primaquine.

Akan tetapi, satu dari sepuluh pasien akhirnya menderita komplikasi seperti kesulitan pernapasan dan ginjal dan dua pasien meninggal.

Meski tingkat kematiannya di bawah 2 persen, Plasmodium Knowlesi menjadi sama mematikannya dengan Plasmodium Falciparum malaria.

Para peneliti itu menegaskan bahwa sangat sulit untuk mengukur akurasi tingkat kematian karena kecilnya jumlah kasus yang diteliti.

Plasmodium Knowlesi memiliki tingkat platelet darah yang rendah, jauh lebih kecil dibandingkan penderita penyakit malaria jenis lain.

Akan tetapi, meski platelet darah penting untuk pengentalan darah, tidak ada pasien yang mengalami pendarahan luar biasa atau memiliki masalah dengan kekentalan darah.

Para peneliti yakin tingkat platelet darah yang rendah ini bisa digunakan sebagai jalan untuk mendiagnosa penyakit malaria Plasmodium Knowlesi.

Profesor Singh mengatakan, "Peningkatan sektor pariwisata ke Asia Tenggara bisa membuat jumlah kasus penyakit ini bertambah di masa depan, termasuk di negara-negara Barat."

"Petugas kesehatan yang memeriksa pasien yang baru datang dari satu wilayah yang diketahui atau kemungkinan memiliki kasus penyakit Plasmodium Knowlesi harus mengetahui tingkat keseriusan penyakit malaria Plasmodium Knowlesi."

Sumber : Media Indonesia

Sabtu, 05 September 2009

About Aktinomikosis; sebuah makalah

Mikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jamur beserta segala seluk beluknya dalam taksonomi, jamur termasuk golongan Thalophyta. Jamur ini merupakan organisme heterotropik yang memiliki tiga sifat yaitu ;
  • Saprofitik : Mengambil zat sisa atau zat mati dari organisme lain.
  • Patogen oportunistik : Dapat menyebabkan penyakit bila hospesnya memiliki daya tahan tubuh menurun.
  • Parasitik : Mengambil zat yang masih dibutuhkan dari organisme lain.
Peranan jamur bagi manusia ada yang menguntungkan dan ada yang merugikan. Beberapa peranan jamur yang menguntungkan diantaranya :
  • Mengubah zat organik menjadi zat anorganik
  • Sumber obat-obatan (anti biotik)
  • Digunakan dalam berbagai industri makanan dan minuman
Selain itu peranan jamur yang merugikan diantaranya :
  • Menimbulkan peyakit (patogen).
  • Merusak kulit dan selulosa
  • Berperan sebagai kontaminan dalam media cair maupun padat.
  • Dapat bersifat karsinogenik.
Peranan jamur yang merugikan harus diwaspadai dan harus segera ditanggulangi terutama jamur yang bersifat patogen karena sangat mengganggu kesehatan manusia. Dampak yang ditimbulkan dirasakan cukup besar bagi kelangsungan hidup manusia. Infeksi jamur pada manusia terdiri dari :
  • Infeksi superfisial (permukaan) yaitu infeksi yang terjadi pada kulit, rambut dan kuku. Bersifat resistan terhadap obat-obatan tetapi jarang mengganggu kesehatan.
  • Infeksi profunda (sistemik alat-alat dalam) yaitu infeksi yang terjadi pada organ-organ dalam manusia/ hewan yang dapat mengganggu kesehatan manusia dan kadang-kadang menyebabkan vatal.
Kelainan kulit yang disebabkan oleh mikosis dalam sebenarnya tidak khas karena penyakit ini hampir menyerupai penyakit infeksi kronis lain, seperti kronis tuberkulosis, frambusia atau infeksi piokokus yang kronis. Biasanya kelainan yang ditimbulkan dapat berupa tumor, ulkus atau abses-abses kronis. Penyebab jamur ini dapat masuk kedalam tubuh manusia, biasanya melalui luka kecil, dan selanjutnya menyebabkan kerusakan disubkutis atau menyerang alat yang lebih dalam. Jamur yang menyerang alat dalam, pada umumnya berisfat oportunistik dan salah satu penyakit mikosis dalam (profunda/ sistemik) yaitu aktinomikosis. Penyakit ini merupakan penghuni normal pada orang sehat yaitu dalam rongga mulut (carries dn cripta tonsil) dan dalam mukosa dan laring.



AKTINOMIKOSIS

Penemuan pertama
Aktinomikosis pada manusia pertama kali dilaporkan oleh Lebert tahun 1857 dan pada tahun 1891 Wolf dan Israel berhasil membiakkan penyakit ini secara anaerob yaitu Actinomyces israelii.
Aktinomikosis adalah suatu penyakit jamur sistemik yang disebabkan oleh jamur yang temasuk actinomyces anaerob yaitu suatu parasit obligat (sejati) bagi manusia yaitu Actinomices bovis = Actinomyces israelii.

Distribusi geografik
Penyakit aktinomikosis ini kosmopolit, terdapat di daerah tropik dan sub-tropik, termasuk di Indonesia.

Etiologi/ Penyebab
Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa genus Actinomyces termasuk kuman, meskipun sebelumnya diduga suatu jamur. Actinomyces ditemukan dalam gigi berlubang, pada gigi dalam pocket gingiva dan kripta tonsil sebagai saprofit. bukannya berdasarkan isolasi jamur, tetapi berdasarkan atas sifat serta bentuk-bentuk benda yang ditemukan dalam lesi penyakitnya dan sampai sekarang Actinomyces belum berhasil diisolasi dari alam bebas.



Selengkapnya dapat di unduh disini