s

Selamat datang di WeBLOG IMADUDDIN.B, Amd.AK

Senin, 16 Maret 2009

KELAINAN PADA SISTEM HORMON

1.Penyakit Addison
Terjadi karena sekresi yang berkurang dariglukokortikoid. Hal ini dapat terjadi misalnya karena kelenjar adrenal terkena infeksi atau oleh sebab autoimun.
Gejala – gejalanya berupa :
a.Berkurangnya volume dan tekanan darah karena turunnya kadar Na+ dan volume air dari cairan tubuh.
b.Hipoglikemia dan turunnya daya tahan tubuh terhadap stress, sehingga penderita mudah menjadi shock dan terjadi kematian hanya karena stress kecil saja misalnya flu atau kelaparan.
c.Lesu mental dan fisik.

2.Sindrom Cushing
Kumpulan gejala – gejala penyakit yang disebabkan oleh sekresi berlebihan dari glukokortikoid seperti tumor adrenal dan hipofisis. Juga dapat disebabkan oleh pemerian obat – obatan kortikosteroid yang berlebihan.
Gejalanya berupa :
a.Otot – otot mengecil dan menjadi lemah karena katabolisme protein.
b.Osteoporosis
c.Luka yang sulit sembuh
d.Gangguan mental misalnya euphoria (terasa segan)

3.Sindrom Adrenogenital
Kelainan dimana terjadi kekurangan produksi glukokortikoid yang biasanya akibat kekurangan enzim pembentuk glukokotikoid pada kelenjar adrenal. Akibatnya kadar ACTH meningkat dan zona retikularis dirangsang untuk mensekresi androgen yang menyebabkan timbulnya tanda – tanda kelainan sekunder pria pada seorang wanita yang disebut virilisme yang timbulnya janggut dan distribusi rambut seperti pria, otot – otot tubuh seperti pria, perubahan suara, payudara mengecil, klitoris membesar seperti penis dan kadang – kadang kebotakan.
Pada pria di bawah umur timbul pubertas perkoks, yaitu timbulnya tanda – tanda kelamin sekunder di bawah umur. Pada pria dewasa gejala – gejala diatas tertutup oleh tanda – tanda kelamin sekunder normal yang disebabkan oleh testosterone. Tetapi bila timbul sekresi berlebihan dari estrogen dan progesterone timbul tanda – tanda kelamin sekunder wanita antara lain yaitu ginaekomastia (payudara membesar seperti pada wanita).

4.Peokromositoma
Tumor adrenal medulla yang menyebabkan hipersekresi adrenalin dan noradrenalin dengan akibat sebagai berikut :
a.Basa metabolisme meningkat
b.Glukosa darah meningkat
c.Jantung berdebar
d.Tekanan darah meninggi
e.Berkurangnya fungsi saluran pencernaan
f.Keringat pada telapak tangan
Kesemuanya menyebabkan berat badan menurun dan tubuh lemah. Pengobatanya melalu operasi.


Pembengkakan dari kelenjar tiroid yang menimbulkan pembenjolan pada leher bagian depan. Penyebab struma antara lain peradangan, tumor ataupun defisiensi yodium. Pada defisiensi yodium, struma terjadi karena kadar T4 dan T3 menurun, kadar TASH meningkat, hal ini menrangsang sel – sela folikel untuk hipertropi dan hyperplasia.

6.Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit yang disebabkan oleh kalainan hormon yang mengakibatkan sel – sel dalam tubuh tidak dapat menyerap glukosa dari darah. Penyakit ini timbul ketikda dala darah tidak terdapat cukup insulin dalam darah. Pada kedua hal tersebut, sel – sel tubuh tidak mendapat cukup glukosa daridarah sehingga kekurangan energi dan akhirnya terjadi pembakaran cadangan lemak dan protein tubuh. Sementara itu, system pencernaan tetap dapat meyerap glukosa dari makanan sehingga kadar glukosa dalam darah menjadi sangat tinggi dan akhirnya diekskresi bersama urin. Penderita DM dapat meninggal karena penyakit yang dideritanya atau karena komplikasi yang ditimbulkan oleh penyakit ini, misalnya penyakit ginjal, gangguan jantung dan gangguan saraf.
DM terdapat dua macam tipe yaitu DM Tipe I (insuline dependent) yaitu diabetes yang timbul akibat dari kerusakan sel – sel beta pancreas karena infeksi virus atau kerusakan gen. Gen adalah materi genetic yang membawa sifat – sifat yang diturunkan. Diabetes tipe I biasanya timbul sebelum penderita berusia 15 tahun. Penderita membutuhkan suplemen insulin yang diberikan dengan cara penyuntikan.
DM tipe II timbul karena sel – sel tubuh tidak mampu bereaksi terhadap indulin walaupun sel – sel beta pancreas memproduksi cukup insulin. Penyakit ini bersifat mneurun dan merupakan akibat kerusakan gen yang mengkode reseptor insulin pada sel. Biasanya DM tipe II berasosiasi dengan kegemukan dan baru timbul setelah penderita berusia 40 tauhn. Penyakit ini dapat dikontrol dengan pengaturan konsumsi gula dan mengurangi berat badan. Selain itu dianjurkan untuk mengurangi konsumsi lemak dan garam.
Bagaimana cara mendeteksi diabetes, gejala awal diabetes ialah penderita merasa lemas, tidak bertenaga, ingin makan yang manis, sering buang air kecil, dan mudah sekali merasa haus. Kombinasi dari gejala – gejala di atas serta memiliki kerabat yang juga menderita diabetes mengharuskan seseorang melakukan tes toleransi glukosa. Pada tes toleransi glukosa diharuskan minum larutan gula kemudian kadar glukosanya diukur pada tiap interval waktu.
Diabetes bukan satu – satunya penyakit yang ditimbulkan oleh insulin. Bebrapa orang memiliki sel – sel beta pancreas yang terlalu aktif sehingga mensekresi terlalu banyak insulin ketika mengkonsumsi gula. Sebagia akibatnya kadar glukosa dalam darah turun dibawah normal. Kondisi ini disebut hipoglisemia, biasanya terjadi 2 – 4 jam setelah makan, yang ditandai dengan rasa lapar, lemas, berkeringat, dan gelisah. Pada beberapa kasus, otak tidak mendapat cukup glukosa sehingga penderita dapat menjadi pingsan, koma, bahkan meninggal. Hipoglisemia tidak lazim ditemukan dan kebanyakan dapat dikontrol dengan meningkatkan frekuensi makan yan glebih serind dan dalam jumlah kecil.

7.Hipotiroidea
Keadaan dimana terjadi kekurangan hormone tiroid. Bila terjadi pada masa bayi dan anak, hipotiroidea menimbulkan kretinisme yaitu tubuh menjadi pendek karena pertumbuhan tulang dan otot tersumbat, disertai kemunduran mental karena sel – sel otak kurang berkembang.
Anak yang keratin memiliki muka bulat, perut buncit, leher pendek, dan lidah yang besar. Kretinisme dapat diobati dengna pemberian hormone tiroid asalkan tidak terlambat. Bila terjadi pada orang dewasa, hipotiroidea menimbulkan miksedema. Gejala – gejala berupa kulit tebal, muka bengkak, rambut kasar, mudah gemuk, lemah, denyut jantung lambat, suhu tubuh rendah, lamban secara fisik atau mental. Hipotiroid dapat terjadi bila terdapat defisiensi yodium pada makanan. Hal ini dapat dihindarkan dengan mengkonsumsi garam beryodium.

8.Hipertiroidea
Keadaan dimana hormone tiroid disekresikan melebihi kadar normal. Gejala – gejalanya berupa berat badan menurun, gemetaran, berkeringat, nafsu makan besar, jantung berdebar dan BMR maneingkatmelebihi 20 sampai 100.
Hipertiroidea paling sering terdapat pada penyakit Graves, suatu penyakit auto imun dimana terbentuk antibody (thyroid stimulating antibody, TSA6) terhadap reseptor TSH pada sel –sel tiroid, mengaktifkan reseptor – reseptor. Ini, maka kadar T4 dan T3 darah meninkat. Penyakit Graves juga disertai dengan goiter (struma, pembengkakan kelenjar tiroid, dan penonjolan bola mata (eksoptalmus) yang disebabkan oleh reaksi radang terhadap imun kompleks pada otot bola mata eksternal dan jaringan sekitar bola mata.

Selasa, 03 Maret 2009

GANGANGUAN DAN PENYAKIT SISTEM PERNAPASAN


Gangguan pada system pernapasan merupakan penyebab utama morbiditas dan mortalitas. Infeksi pada saluran pernapasan jauh lebih sering terjadi dibandingkan dengan infeksi pada system organ lain, dan berkisar dari salesma biasa dengan gejala – gejala serta gangguan yang relative ringan sampai pneumonia berat.

INFEKSI
Berbagai jenis infeksi oleh kuman dapat menyerang alat – alat pernapasan, mulai dari hidung sampai dengan paru – paru. Infeksi hidung sering dosebabkan oleh virus influenza dengan gejala hidung tersumbat atau banyak keluarnya lender; pembengkakan selaput lender rongga hidung dapat menyebabkan penyumbatan.
Apabila infeksi tersebut meluas kebelakang sampai nasofaring kadang – kadang dapat menyumbat muara saluran Eustachius yang berhubungan dengan rongga telinga tengah. Pernahkah Anda mengalami sakit flu yang disertai dengan gangguan pendengaran dan suara “grebeg – grebeg”. Hal tersebut berarti radang yang Anda derita meluas sampai nasofaring dan menyerang laring. Gejala utama yaitu sakit tenggorok, terutama pada waktu menelan, batuk dan dapat mengganggu bergetarnya pita suara sehingga mengubah suara menjadi parau.
Apabila infeksi menyerang bronkus, maka penyakit yang diderita dinamakan bronchitis. Penyakit ini dapat memberikan gejala batuk – batuk dengan disertai lender.
Sedang infeksi yang menyerang paru – paru sering disebabkan oleh bakteri coccus dan tuberculosis. Radang paru – paru dinamakan pneumoni. Karena alveolus banyak terisi oleh lender, maka sering pendirita mengeluh sesak napas. Pada anak – anak jika kekurangan oksigen akan menimbulkan biru pada wajah.

ASMA
Asama adalah penyakit yang menyerang caban – cabang halus bronkus yang sudah tidak memiliki kerangka cincin – cincin tulang rawan, sehingga terjadi penyempitan yang mendadak. Akibatnya penderita sesak napas, sehingga untuk membantu pernapasan seluruh otot – otot pernapasan difungsikan secara maksimal. Penyebab adalah alergi atau peka terhadap berbagai bahan seperti : butir sari bunga, bulu kucing, spora jamur dan sebagainya.
Pada waktu serangan asma, sering ekspirasinya disertai bunyi, karena udara yang hembuskan keluar melalui pipa yang sempit.

TENGGELAM
Sering terdengar berita terjadinya kecelakaan tenggelamnya orang – orang yang tidak pandai berenang disungai, danau atau laut. Pada saat tenggelam, karena adanya refleksi inspirasi, maka air masuk saluran pernappasan dan paru – paru. Apabila korban bisa ditolong dan dapat dikeluarkan airnya dari paru – paru, maka korban dapat selamat, walaupun masih mendapatkan resiko akan terserang saluran pernapasan dan paru – paru.

SALESMA
Penyakit yang disebabkan oleh berbagai jenis virus yang menginfeksi saluran pernapasan terutama bagian atas (hidung, faring, laring dan bronkus). Masa inkubasi 1 – 3 hari. Gejala- gejalanya berupa lesu, pilek, dan perasaan tidak enak di tenggorokan. Suhu tubuh biasanya normal, kecuali pada anak – anak meningkat sampai 38 – 39 derajat celcius.
Pilek mula – mula bersifat cair kemudian menjadi kental dan kehijauan, batuk berdahak sering timbul. Salesma atau koriza kadang – kadang diikuti oleh infeksi bakteri sekunder, misalnya menimbulkan sinusitis, otitismedia, dan bronkhitus. Pada penderita asma koriza sering menimbulkan serangan sesak napas. Penularannya melalui udara pernapasan (batuk, bersin, percikan ludah) dan kontak tangan dari yang terkontaminasi.

BRONKHITIS
Seperti juga pada pneumonia, baik ventilasi maupun difusi gas tak berjalan karena pembengkakan lapisan membrane menghalangi udara masuk kedalam paru – paru. Bronchitis kronik dapat menimbulkan komplikasi empisema bila udara bertahan di dalam jaringan paru – paru, karena jaringan yang besifat elastis dari sel udara yang halus, mengalami degenerasi alveoli, tetap mekar dan permukaannya yang seperti membrane juga tak dapat menjalankan difusi gas.

LARINGITIS
Disebabkan oleh asap rokok atau infeksi mikroorganisme. Laryngitis sering menimbulkan gejala suara parau karena pembengkakan dari pita suara. Seorang perokok lebih berpeluang menderita laryngitis kronis yang kemudian dapat tumbuh menjadi kanker laring.

TBC PARU – PARU
TBC paru – paru merupakan infeksi jaringan paru – paru oleh bakteri Mycobackterium tuberculosa. Bakteri ini ditularkan bersama udara inspirasi, kemudian merusak jaringan paru – paru sehingga paru – paru menjadi berongga dan terbentuk jaringan ikat di paru – paru.
Zat gizi yang buruk, usia tua, hidup ditempat tinggal berdempetan, social ekonomi yang rendah, merupakan factor – factor mempermudah terjangkitnya TBC paru – paru.
Gejala – gejalanya berat badan menurun secara drastic, badan lesu, batuk berdahak kadang berdarah, sesak napas, sakit dada, dan sering berkeringat di malam hari.