Liputan6.com, Jakarta: Amonium bikarbonat atau baking soda, nama itu sebenarnya bukan barang baru bagi sebagian industri pembuat makanan seperti roti dan biskuit. Namun, bahan ini ternyata salah satu dari empat produk dari Cina yang belakangan dilarang Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) karena mengandung melamin. Menurut Kepala BPOM Husniah Thamrin di Jakarta, baru-baru ini, pihaknya telah melarang industri dan distributor untuk mengedarkan bahan tersebut.
Lantas bagaimana dengan industri atau usaha kecil menengah (UKM) yang memang memproduksi roti Larangan ini selain membingungkan tentu cukup mengkhawatirkan mengingat dampaknya akan sangat besar bagi omzet penjualan yang sudah cukup sulit karena krisis. Kendati demikian, sebagian pengusaha roti tetap percaya karena sudah memiliki pelanggan sendiri.(ANS/Vivi Waluyo)
Sebuah catatan perjalanan hidup tentang keadilan, kecerobohan, diskriminasi dan semua curahan hati
Minggu, 12 April 2009
Jumat, 03 April 2009
HEMOSTASIS
Hemostasis adalah peristiwa berhentinya mengalirnya darh dari pembuluh darah yang mengalami trauma. Proses Hemostasis terjadi melalui tiga proses, yaitu :
1.Fase vascular
Terjadi karena akibat dari adanya trauma pada pembuluh darah maka respon yang pertama kali adalah respon dari vaskuler/kapiler yaitu terjadinya kontraksi dari kapiler disertai dengan extra-vasasi dari pembuluh darah, akibat dari extra vasasi ini akan memberikan tekanan pada kapiler tersebut (adanya timbunan darah disekitar kapiler).
2.Fase Platelet/trombosit
Pada saat terjadinya pengecilan lumen kapiler (vasokontriksi) dan extra vasasi ada darah yang melalui permukaan asar (jaringan kolagen) dengan akibatnya trombosit. Akibat dari bertemunya trombosit dengan permukaan kasar maka trombosit tersebut akan mengalami adhesi serta agregasi.
Setelah terjadinya adhesi maka dengan pengaruh ATP akan terjadilah agregasi yaitu saling melekat dan desintegrasi sehingga terbentuklah suatu massa yang melekat.
Peristiwa trombosit yang mulai pecah/lepas- lepas hingga menjadi suatu massa yang melekat disebut Viscous metamorphosis. Akibat dari terjadinya semua proses ini maka terjadilah gumpalan plug (sumbatan) baru kemudian terjadi fase yang ketiga.
3.Fase koagulasi
Fase ini terdiri dari tiga tahapan yaitu :
a.Pembnetukan prothrombinase/prothrombin activator
b.Perubahan prothrombine menjadi trombone
c.Perubahan fibrinogen menjadi fibrin
Pada proses pembekuan darah terjadi karena adanya factor intrinsic dan factor ekstrinsik. Factor intrinsic baru terjadi bila ada kontak aktivasi. Apabila kontak aktivasi tidak ada, kebanyakan factor intrinsic berada dalam keadaan tidak aktiv (cascade theory dari clotting factor). Waktu pembuluh darah terputus ada kontak dan adanya cairan jaringan yang masuk, cairan jaringan ini mengandung thromboplastin.
Jaringan thromboplastin adalaj factor yang berasal dari jaringan.
Factor ekstrinsik reaksinya adalah berjalan dengan cepat (10 – 11 detik), sedngkan factor intrinsic berjalan selama 8 menit.
FAKTOR – FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
a. Faktor I = fibrinogen
b. Faktor II = Prhotrombine
c. Faktor III = Fakotr jaringan
d. Faktor IV = Ion kalsium
e. Faktor V = Proaccelerine
f. Faktor VI = Accelerine
g. Faktor VIII = A.H.G (Anti Haemphilly Globulin)
h. Faktor IX = Christmas factor
i. Faktor X = Stuart factor
j. Faktor XI = Plasma thromboplastin antecedent
k. Faktor XII = Hagemen factor
l. Faktor XIII = Fibrine stabilizing factor (fibrinase)
1.Fase vascular
Terjadi karena akibat dari adanya trauma pada pembuluh darah maka respon yang pertama kali adalah respon dari vaskuler/kapiler yaitu terjadinya kontraksi dari kapiler disertai dengan extra-vasasi dari pembuluh darah, akibat dari extra vasasi ini akan memberikan tekanan pada kapiler tersebut (adanya timbunan darah disekitar kapiler).
2.Fase Platelet/trombosit
Pada saat terjadinya pengecilan lumen kapiler (vasokontriksi) dan extra vasasi ada darah yang melalui permukaan asar (jaringan kolagen) dengan akibatnya trombosit. Akibat dari bertemunya trombosit dengan permukaan kasar maka trombosit tersebut akan mengalami adhesi serta agregasi.
Setelah terjadinya adhesi maka dengan pengaruh ATP akan terjadilah agregasi yaitu saling melekat dan desintegrasi sehingga terbentuklah suatu massa yang melekat.
Peristiwa trombosit yang mulai pecah/lepas- lepas hingga menjadi suatu massa yang melekat disebut Viscous metamorphosis. Akibat dari terjadinya semua proses ini maka terjadilah gumpalan plug (sumbatan) baru kemudian terjadi fase yang ketiga.
3.Fase koagulasi
Fase ini terdiri dari tiga tahapan yaitu :
a.Pembnetukan prothrombinase/prothrombin activator
b.Perubahan prothrombine menjadi trombone
c.Perubahan fibrinogen menjadi fibrin
Pada proses pembekuan darah terjadi karena adanya factor intrinsic dan factor ekstrinsik. Factor intrinsic baru terjadi bila ada kontak aktivasi. Apabila kontak aktivasi tidak ada, kebanyakan factor intrinsic berada dalam keadaan tidak aktiv (cascade theory dari clotting factor). Waktu pembuluh darah terputus ada kontak dan adanya cairan jaringan yang masuk, cairan jaringan ini mengandung thromboplastin.
Jaringan thromboplastin adalaj factor yang berasal dari jaringan.
Factor ekstrinsik reaksinya adalah berjalan dengan cepat (10 – 11 detik), sedngkan factor intrinsic berjalan selama 8 menit.
FAKTOR – FAKTOR PEMBEKUAN DARAH
a. Faktor I = fibrinogen
b. Faktor II = Prhotrombine
c. Faktor III = Fakotr jaringan
d. Faktor IV = Ion kalsium
e. Faktor V = Proaccelerine
f. Faktor VI = Accelerine
g. Faktor VIII = A.H.G (Anti Haemphilly Globulin)
h. Faktor IX = Christmas factor
i. Faktor X = Stuart factor
j. Faktor XI = Plasma thromboplastin antecedent
k. Faktor XII = Hagemen factor
l. Faktor XIII = Fibrine stabilizing factor (fibrinase)
Langganan:
Postingan (Atom)