Tanggal 13 Januari yang lalu saya mengikuti penuturan tentang HIV di Rumah Sakit, disitu dijelaskan bagaimana cara penularan HIV. HIV dapat menular karena pertukaran cairan tubuh seperti ASI dan cairan tubuh lainnya, dapat juga melalui darah seperti mentatto tubuh dan jarum suntik.
Prinsip penularan HIV yaitu dapat juga disebut dengan ESSE yaitu Exit, Sufficient, Survive dan Enter. Artinya jika virus tersebut keluar dari orang HIV (ataupun yang carrier) dengan jumlah yang cukup dan dalam keadaan hidup, maka virus itu akan masuk ke tubuh manusia lainnya.
HIV sendiri tidak menular dengan sembaranga, contohnya HIV tidak menular lewat gigitan nyamuk, bersalaman/bersentuhan, berciuman, pelukan, tinggal serumah, menggunakan peralatan/ minuman bersama dan menggunakan jamban (Wc) yang sama.
HIV sendiri dapat dicegah dengan A (Absen) yaitu tidak melakukan hubungan seksual. B (Be fecfull) yaitu setia, artinya setia pada pasangan hidup Anda dengan tidak bergonta - ganti pasangan. C (Condom) yaitu sebuah alternatif lain yaitu dengan kondom, dapat juga mencegah HIV dan penyakit - penyakit lainnya. D (No Drugs) dan E (Education) yaitu dengan pengenalan pendidikan tentang sex sejak dini.
Ada beberapa metode test yang sering dilakukan yaitu : Skreening dilakukan jika ada dari kita bekerja keluar negri atau daerah lainna, Surveilans yaitu untuk melihat populasi dan Diagnosa yaitu untuk menetapkan tersangka HAIV +/- melalui sebuah lembaga yang ditunjuk.
Test Indikasi yang dilakukan yaitu dengan melihat Ab seperti ELISA, Western Blot dan Dipstick. Sedangkan untuk melihat virusnya dapat dilakukan dengan PCR yaitu penanda virus.
Test pada HIV ini tidak selalu +, karena virus masih dalam window period, sampel darah rusak, reagen yang kadaluarsa/rusak, dan kesalahan prosedur saat pemeriksaan.
Inilah catatan kecil yang dapat saya bagikan kepada pembaca, jangan di jadikan sebuah referensi tapi hanya sebagai menambah wawasan saja.
HIV sendiri tidak menular dengan sembaranga, contohnya HIV tidak menular lewat gigitan nyamuk, bersalaman/bersentuhan, berciuman, pelukan, tinggal serumah, menggunakan peralatan/ minuman bersama dan menggunakan jamban (Wc) yang sama.
HIV sendiri dapat dicegah dengan A (Absen) yaitu tidak melakukan hubungan seksual. B (Be fecfull) yaitu setia, artinya setia pada pasangan hidup Anda dengan tidak bergonta - ganti pasangan. C (Condom) yaitu sebuah alternatif lain yaitu dengan kondom, dapat juga mencegah HIV dan penyakit - penyakit lainnya. D (No Drugs) dan E (Education) yaitu dengan pengenalan pendidikan tentang sex sejak dini.
Ada beberapa metode test yang sering dilakukan yaitu : Skreening dilakukan jika ada dari kita bekerja keluar negri atau daerah lainna, Surveilans yaitu untuk melihat populasi dan Diagnosa yaitu untuk menetapkan tersangka HAIV +/- melalui sebuah lembaga yang ditunjuk.
Test Indikasi yang dilakukan yaitu dengan melihat Ab seperti ELISA, Western Blot dan Dipstick. Sedangkan untuk melihat virusnya dapat dilakukan dengan PCR yaitu penanda virus.
Test pada HIV ini tidak selalu +, karena virus masih dalam window period, sampel darah rusak, reagen yang kadaluarsa/rusak, dan kesalahan prosedur saat pemeriksaan.
Inilah catatan kecil yang dapat saya bagikan kepada pembaca, jangan di jadikan sebuah referensi tapi hanya sebagai menambah wawasan saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar